Menyusui bukan hanya sekedar memberi makanan terbaik dan melindungi si kecil dari berbagai penyakit, tapi juga memberi ikatan emosi kuat antara ibu dan anak. Bila anda mempunyai rencana untuk bekerja setelah si kecil lahir, mungkin anda akan bertanya-tanya, mungkinkah terus menyusui sambil bekerja?
Ya, anda dapat terus menyusui setelah cuti melahirkan anda berakhir. Banyak ibu yang memperoleh hubungan spesial dengan buah hatinya, karena meneruskan menyusui sambil bekerja. Memang ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Berikut ini beberapa informasi praktis yang perlu diketahui oleh anda dan perusahaan tempat anda bekerja.
MENYUSUI DI MINGGU-MINGGU PERTAMA
Di minggu-minggu pertama, menyusui merupakan proses alami penyesuaian antara kebutuhan dan pasokan (supply) ASI. Makin sering anda menyusui makin banyak produksi ASI anda. Menyusui sesegera mungkin setelah bayi anda lahir, dan sering, merupakan langkah awal untuk memulai proses menyusui yang benar.
Sangatlah penting, nyamankan diri anda sebelum mulai menyusui dan posisikan bayi anda dengan benar. Bayi anda berbaring di satu sisi menghadap anda. Kepala bayi berada pada sepertiga atas, lengan bawah anda (sedikit di bawah siku), dengan mulut bayi menghadap ke puting, sehingga dia tidak perlu menolehkan kepalanya selama menyusu.
Sentuhkan puting pada bibir bawahnya, sehingga dia membuka lebar mulutnya. Masukkan sejauh dan sebanyak mungkin payudara kedalam mulutnya dan sebagian besar daerah hitam sekeliling puting (areola) masuk ke dalam mulutnya, bukan hanya puting saja.
SIAPA YANG AKAN MERAWAT BAYI ANDA?
Suami, ibu anda, mertua, adik anda, atau anggota keluarga yang lain dapat membantu merawat bayi anda selama anda bekerja. Mereka dapat menciptakan suasana yang nyaman dan dikenal oleh bayi anda.
Bila anda tidak mempunyai anggota keluarga yang dapat menolong, anda dapat mencari seorang pengasuh bayi (baby sitter). Mulai lah mencari pengasuh bayi sedini mungkin, karena mungkin saja anda membutuhkan waktu sampai menemukan orang yang benar-benar anda percaya untuk mengasuh bayi anda.
BEBERAPA TIPS SEBELUM ANDA MULAI BEKERJA
Mencari orang yang dapat mengasuh bayi anda selama anda bekerja, baik itu adalah suami, ibu, saudara anda atau seorang pengasuh bayi.
Mencari rumah/ tempat penitipan bayi yang dekat dengan tempat kerja, sehingga anda dapat dengan mudah menyusui selama jam istirahat, atau sebelum/ sesudah jam kerja.
Belajar cara memerah ASI dengan tangan atau pompa, sehingga orang lain dapat memberi ASI anda pada si kecil.
Mintalah waktu kerja yang fleksibel pada pimpinan anda, terutama pada jam-jam seputar waktu menyusui.
Diskusikan dan katakan pada pimpinan anda, bahwa anda berniat untuk terus menyusui sambil bekerja (bila perlu tertulis).
Perlihatkan selebaran ini pada pimpinan dan teman kerja anda.
CARA MEMERAH ASI DENGAN TANGAN
Untuk menjamin pasokan ASI nya, ibu bekerja yang mau terus menyusui perlu mengetahui cara memerah ASI. Memerah ASI ini sebaiknya dimulai sedini mungkin, saat payudara bengkak waktu ASI pertama kali keluar, sehingga anda makin mahir dalam memerah saat anda harus meninggalkan bayi anda untuk bekerja. ASI ini dapat disimpan, kemudian diberikan saat diperlukan. Memerah ASI menjamin pasokan ASI anda terus terjaga dan menghindari payudara yang sangat penuh.
Bagi banyak ibu memerah dengan tangan dirasakan lebih alamiah dan nyaman, serta kontak kulit langsung lebih merangsang pengeluaran ASI. Memerah dengan tangan merupakan cara yang paling steril.
Pastikan tangan dan kuku anda bersih serta penampung ASI yang anda pakai steril. Tidak perlu membersihkan payudara setiap akan memerah ASI, cukup membersihkan payudara rutin saat anda mandi setiap hari.
Posisikan ibu jari 1 cm di atas areola bagian atas (posisi jam 12), dan jari telunjuk 1 cm di bawah areola bagian bawah (posisi jam 6), sehingga tangan membentuk seperti huruf 'C' (lihat Gambar).
Tekan kedua jari tersebut ke arah dinding dada, sambil tidak menggeser letak jari.
Buat gerakan mendorong dengan kedua jari tersebut secara bersamaan, ke depan ke arah puting (tanpa menggeser letak jari), untuk memerah ASI ke puting.
Ulang lagi, posisikan jari, tekan, dan dorong.
Pindahkan letak jari memutari areola, ganti tangan bila perlu, untuk memerah semua bagian saluran ASI.
Bila di awal tidak keluar ASI, ubah tekanan dan posisi jari sehingga berhasil. Jangan khawatir, bila awalnya hanya keluar sedikit. Biasanya diperlukan beberapa hari sampai anda benar-benar mahir memerah ASI.
(img:2149717416059) (img:2149718096076)
Gambar. Posisi tangan dan jari-jari saat memerah ASI. (Sumber Gambar 64.143.176.9/.../media/medical/hw/h5551191.jpg)
CARA MEMERAH ASI DENGAN POMPA
Berbagai jenis pompa ASI tersedia di pasaran. Jenis pompa dipilih berdasarkan frekuensi dan lama bayi anda ditinggalkan. Perhatikan petunjuk cara pemakaian dan sterilisasi alat. Berhati-hatilah selama memerah, bila terlalu bersemangat payudara dapat terluka.
Tidak dianjurkan untuk menggunakan jenis pompa tangan yang mempunyai balon karet. Pompa jenis ini tidak nyaman, tidak efektif, juga tidak dapat disterilisasi dengan baik.
(img:2149724016224)
Gambar . Pompa tangan dengan balon karet tidak dianjurkan.
CARA MEMBAWA ASI PERAH
ASI yang baru diperah sebaiknya segera dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Bila lemari pendingin tidak tersedia, dapat digunakan kotak pendingin (cooler box), atau termos yang berisi es. Yakinkan selalu esnya tidak meleleh. Dengan kotak pendingin atau termos es ini ASI dapat dibawa selama perjalanan pulang ke rumah.
CARA MENYIMPAN ASI
ASI yang akan digunakan dalam 2 hari dapat disimpan dalam lemari pendingin (kulkas) bersuhu 0°C sampai -8°C. Gunakan penampung ASI yang berbeda tiap kali anda memerah dan biarkan ASI menjadi dingin di kulkas.
ASI yang akan dibekukan, dapat dimasukkan ke freezer segera setelah diperah dan didinginkan. Untuk membekukan ASI dapat digunakan penampung ASI dari botol plastik (yang kualitasnya baik), botol gelas, atau kantung ASI yang khusus dibuat untuk menyimpan ASI.
Jangan mengisi penampung sampai penuh dan jangan menutup penutup terlalu erat sampai ASI benar-benar beku. Lebih baik membekukan ASI dalam jumlah sedikit untuk menghindari terbuang sia-sia, karena napsu makan bayi sangat berbeda setiap waktu minumnya. Jangan lupa untuk memberi tanggal dan jam memerah pada penampung ASI.
(img:2149727936322)
Gambar. ASI perah disimpan dalam lemari pendingin. Sumber: Koleksi pribadi.
ASI beku dapat bertahan selama 2 minggu dalam bagian pembeku kulkas (satu pintu), 2-3 bulan dalam freezer dengan pintu terpisah atau freezer khusus; dan bahkan sampai 6 bulan bila dibekukan dalam freezer bersuhu di bawah -30°C.
ASI beku perlu dicairkankan dengan memegang penampung ASI di bawah air hangat mengalir. Bila sudah mencair, botol penampung dapat dihangatkan dengan menempatkannya dalam wadah berisi air panas.
ASI sebaiknya tidak dipanaskan dengan cara dimasak di kompor atau microwave. Dengan cara ini komponen ASI yang berharga akan rusak dan 'titik panas' akan dapat membakar mulut/ lidah bayi anda.
INFORMASI UNTUK PERUSAHAAN
CARA PERUSAHAAN MEMBANTU KARYAWANNYA YANG MENYUSUI
Perusahaan sebaiknya memiliki kebijaksanaan yang mendukung menyusui. Kebijaksanaan tersebut meliputi:
Izin waktu untuk memerah
Mengadakan ruangan khusus memerah ASI yang hangat dan bersih (bukan di toilet).
Mengadakan kulkas khusus untuk menyimpan ASI perah.
Waktu kerja yang fleksibel untuk ibu menyusui.
Karyawati yang akan cuti bersalin sebaiknya diinformasikan mengenai kebijaksanaan ini.
MANFAAT BAGI PERUSAHAAN
Bila perusahaan mendukung karyawatinya untuk menyusui. Maka terdapat beberapa keuntungan yang dapat diraih oleh perusahaan, antara lain:
Menurunkan absensi karyawan karena anaknya jarang sakit.
Meningkatkan moral dan kesetiaan karyawan, sehingga lebih banyak yang kembali bekerja setelah cuti.
Produktivitas karyawan jadi lebih baik
Menurunkan biaya pemasukan dan pelatihan pegawai baru.
Kesan masyarakat terhadap perusahaan baik, karena mendukung menyusui.
Bacaan:
1. Breatfeeding and working. La Leche League of Ireland. Diunduh dari http://www.lalecheleagueireland.com/breastfeeding_and_working.htm
Breastfeeding and work: information for employees and employers. NHS. Diunduh dari http://www.breastfeeding.nhs.uk/en/materialforclients/downloads/leaflet_4.pdf
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT