Rasa yang abstrak
Terukir saat ku mengenalmu
Tak terkira kau singgah di hidupku
Dalam kisahku yang sendu
Hadirmu melalui bayang semu
Hanya lewat selembar foto temanku
Kau tlah mencuri pandangku
Menyisakan rasa yang aneh di hatiku
Hatiku tergelitik oleh pesonamu
Membuat pandanganku kabur
Kabur oleh rasaku sendiri
Yang terpaut dalam lautan auramu
Wahai lelaki..
Kau bagaikan tanaman
Kau tumbuh, mehujam kedalam hatiku
Seperti akar yang mehujam tanah
Tumbuh..
Tumbuh dengan suburnya
Tanpa kusadari kau telah mengisi hatiku
Hatiku yang kadang rapuh
Wahai lelaki..
Begitulah aku menyebutmu
Di mataku kamu begitu indah
Seindah matahari pagi yang menyinari bumi
Binar matamu berkilau begitu indah
Begitu memikat dan sayu
Wajahmu pancarkan keteduhan
Keteduhan yang syahdu
Memilikimu adalah angan buatku
Yang terselip dalam bayang pilu
Tersadar semua ini hanya asa
Yang sering kurasa bagai nyata
Akankah asa ini menjadi nyata
Dalam kisah hidup di dunia
Jikapun dunia tak terwujud
Mungkin akhirat kan bersatu
(dibalik bayang mentari pagi)
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
